Pengembala Kerbau Rawa desa Ambahai Kecamatan Paminggir Hulu Sungai Utara
Kerbau Rawa, binatang bertubuh gemuk, dengan
berat kerbau dewasa berkisar dari ratusan kilo bahkan sampai dengan satu ton. Kerbau Rawa banyak di
temukan di daerah kecamatan Paminggir Hulu Sungai Utara kalimantan selatan. Yang
membuat kerbau ini beda denga kerbau-kerbau lain ialah keahliannya dalam berenang.
Kerbau rawa degnan tubuh yang besar dan berat itu dapat dapat berenang melintasi
sungai-sungai dan rawa untuk mencari makan, tidak seperti kerbau-kerbau yang
ada dipulau jawa ataupun sulawesi yang dipelihara didaratan seperti halnya sapi.
Rasa
penasaran ingin melihat bagaimana Kerbau itu yang membuat saya tertarik datag
ke Desa Ambahai yang terletak di kecamatan Paminggir. Dengan niatan untuk ikut
melihat proses pengembalaan kerbau rawa dan mengabadikannya dalam bingkai foto, berangkatlah saya kesana dan menetap selama tiga hari.
Biasa
pada pagi hari pangembala kerbau rawa akan melepaskan kerbau-kerbaunya dari
kandang agar bisa mencari makan sendiri di rawa dan akan memasukkannya lagi ke
kandang pada sore hari. Pengembala ini menghalau kerbau dari jukung (sebutan
perahu kecil khas banjar) untuk dapat membantu mereka menggunakan semacam
tongkat yang digunakan sebagai alat untuk menjalankan jukung ini. Kandang kerbau
rawa, yang disebut masyarakat sekitar dengan sebutan kalang, adalah kandang
dengan konsep rumah panggung. Tumpukan kayu-kayu dibuat sedemikian rupa sehinga
bisa berdiri kokoh di atas rawa berair. sungguh tidak menyesal bisa berkunjung kesana.
Tidak
hanya pantai dan gunung yang bisa disajikan alam kalimantan untuk para pencinta
wisata alam. Harmonisasi antara hewan, alam dan manusia bisa kita lihat dari
proses pengembalaan kerbau ini. Bagaimana sang pengembala dan kerbau
berinteraksi dengan alam, dan bagaimana kehidupan para pengembala juka kita
bisa pelajari dari sini. Wal hasil saya tidak hanya pulang dengan membawa foto-foto
yang bagus, juga pulang dengan membawa cerita tentang keselarasan hidup manusia hewan dan alam.